SISTEM PENDIDIKAN DI CINA
Dalam sepuluh tahun terakhir ini, Cina mengalami kemajuan
yang sangat pesat di berbagai bidang, termasuk dalam bidang Pendidikan. Banyak
warga asing menuntut ilmu di Cina, termasuk warga Indonesia. Hal ini
dikarenakan tidak hanya sistem pendidikan di Cina yang sudah baik, tapi juga
dari biaya yang cukup murah dibandingkan dengan negara lain seperti: Amerika,
Inggris, Singapur.
Dalam
sebuah buku yang ditulis oleh Ling Langing (mantan Wakil PM China), berjudul Education for 1.3 Biliion (Pearson
Education and China : Foreign Language Teaching & Research Press, 2005),
China menjalankan reformasi pendidikan , reformasi tersebut menyatakan bahayanya
sistem pendidikan yang terlalu menekankan hapalan, drilling, cara
mengajar yang kaku dan sistem pendidikan yang hanya berorientasi untuk lulus
ujian. Ia juga terinspirasi pemikiran Howard Gardner tentang mulitiple
intelligences dan antusias untuk menerapkannya dalam sistem pendidikan di
China. Inilah penyebab uatama kemajuan pesat dunia pendidikan di cina.
A. Jenjang
Pendidikan
Jenjang
pendidikan di Cina dengan di Indonesia tidak jauh berbeda. Dimana ada tingkat
sekolah dasar, menengah, dan perguruan tinggi. Cina mengadakan pendidikan
gratis selama 9 tahun inilah yang
membuat jangkauan pendidikan di cina tidak hanya milik warga kelas atas
melainkan seluruh warga cina karena dari kecil sudah ditanamkan pendidikan
dalam diri mereka.
1.
Pra
Pendidikan Dasar
Anak-anak
di China memulai pendidikan formal pada usia 3 tahun dengan masuk pra sekolah
yang berlangsung selam 3 tahun. Sama halnya dengan Indonesia terdapat PAUD, dan
TK namun waktunya tidak ditentukan.
2.
Pendidikan Dasar
Dilanjutkan
masuk sekolah dasar pada usia 6 tahun. Sekolah Dasar di Cina berlangsung selama
6 tahun dengan mata pelajaran utama Bhasa China, Matematika, Sejarah, Geografi,
Sains, dan sebagainya. Selain itu ada juga pendidikan moral dan politik dasar.
Dukungan besar juga diberikan untuk pendidikan jasmani.
Sekolah
dasar di Cina hampir sama dengan di Indonesia yaitu berlangsung 6 tahun, namun
terletak perbedaan pada pelajarannya. Menurut saya pelajaran di Cina lebih
rumit untuk anak usia 6-12 tahun, biasanya di Indonesia mata kuliah seperti
geografi, sejarah, dan politik dasar diajarkan pada sekolah menengah.
3.
Pendidikan Menengah
Pendidikan
menengah dibagi menjadi 2 bagian yaitu pendidikan menengah akademis dan
pendidikan menengah kejuruan/khusus/teknik. Sekolah menengah akademis dibagi
menjadi dua level, yaitu junior dan senior. Level junior dimulai pada usia 12
tahun dan berlangsung selama 3 tahun. Untuk masuk ke tingkat senior, mereka
harus lulus tes yang akan menentukan apakah mereka dapat lanjut ke tingkat
senior atau mengikuti kelas kejuruan. Level Senior dimulai pada usia 15 tahun
berlangsung selama 2 atau 3 tahun. Di Sekolah Menengah Senior, murid-murid
memilih untuk mengikuti kelas sains atau sosial. Lulusannya diarahkan untuk
lulus Ujian Masuk Perguruan Tinggi Nasional. Olahraga dan politik juga
dimasukkan ke dalam kurikulum.
Sekolah
kejuruan memiliki program antara 2 sampai 4 tahun dan memberikan pelatihan
keahlian di bidang pertanian, manajerial, ketenagakerjaan dan teknik. Sekolah
teknik menawarkan program 4 tahun untuk melatih siswanya. Sekolah jenis ini
diorientasikan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang terlatih. Hal
ini juga ada di Indonesia yaitu : SMP, SMA, dan SMK.
4.
Pendidikan Tinggi
Apapun
jenis pendidikan tingginya siswa di Cina harus lulus Ujian Masuk Perguruan Tinggi
Nasional seperti SNMPTN yang berlangsung pada bulan Juli dan diadakan pemisahan
antara kelas sosial dan sains. Penempatan jurusan ditentukan oleh hasil tes.
Pendidikan
tinggi menawarkan program akademik dan kejuruan. Sebenarnya ada banyak
universitas dan college di China tetapi tingkatan dan kualitasnya sangat
bervariasi. Beberapa yang terkenal misalnya Beijing University dan Shanghai’s
University. Umumnya siswa harus menjalankan 4-5 tahun untuk mendapatkan gelar
sarjana. Untuk masuk tingkat master dan doktoral, mereka juga harus lulus
ujian. Selain universitas ada college yang menawarkan 2 atau 3 tahun
dengan jenis pendidikan kejuruan yang setera dengan diploma dan dapat
meningkatkan gelarnya menjadi sarjana.
S Sistem Pembelajaran
Seperti yang sudah
dikatakan sebelumnya, bahwa Cina tidak melakukan konsep belajar menghafal, cara
mengajar yang kaku yang hanya bertujuan untuk lulus ujian saja. Melainkan sistem
pendekatan atau sistem pembelajaran di Cina menekankan pada penguasaan materi,
konsep, dan penguasaan keterampilan bagi para siswanya dengan cara siswa
diajarkan dan diarahkan untuk memahami dan mengalami suatu hal yang sedang
dipelajarinya. Dengan pendekatan pembelajaran seperti ini siswa lebih dapat
dengan mudah mencerna pelajaran dan pemahaman yang telah didapatnya dapat
terinternalisasi sepenuhnya dalam diri. Selain itu sarana dan pra sarana
sekolah di Cina sangat mendukung proses pembelajaran. Sistem pembelajaran ini
sangat baik untuk diterapkan hanya saja di Indonesia sendiri sarananya kurang
mendukung, contohnya dalam laboratorium saja banyak terdapat mikroskop yang
rusak, hal ini sangat menganggu proses pembelajaran di laboratorium.
C. Tenaga
Pengajar
Sistem pendidikan Cina lebih terbuka. Guru dikelompokan
berdasarkan kualitas. Siswa bebas mengevaluasi kualitas guru secara objektif,
mulai dari guru berkompeten sampai guru yang tidak qualified.
Pada tahun 1990, Cina memiliki 13,45
juta tenaga pengajar dengan perincian 5,58 juta guru SD; 3,63 juta guru-guru
Sekolah Menengah; dan 394.500 adalah guru di Perguruan Tinggi regular. Adapun
standar untuk menjadi guru di Cina adalah melalui pendidikan dalam jabatan
(inservice training) yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi dengan biaya
pendidikan sepenuhnya ditanggung oleh negara.
Cina sangat menempatkan guru sebagai
prioritas dalam sistem pendidikan mereka. Selama lebih dari 100 tahun,
pendidikan guru secara sistematis telah dilakukan di Cina dan telah
berkontribusi pada terciptanya korps guru di negeri itu. Pendidikan guru di
Cina saat ini menekankan pada perubahan pemikiran tentang pendidikan, konsep,
materi dan metode pembelajaran, terutama moralitas guru. Semuanya dilakukan
sebagai jawaban atas permintaan akan pentingnya mudernisasi pendidikan,
orientasi global, dan masa depan.
Reformasi pendidikan dan kebutuhan
realitas global mendorong pemerintah Cina untuk meningkatkan kuantitas dan
kualitas guru-guru baru. Pemerintah Cina menyediakan pendidikan yang
berkesinambungan untuk meningkatkan pelayanan guru-guru sekolah, melakukan
pemerataan guru hingga ke daerah-daerah terpencil, dan mendorong berkembangnya
institusi pelatihan guru. Semua dilakukan sebagai salah satu bagian yang tidak
terpisahkan dari upaya memajukan pendidikan di Cina.
Dengan
kata lain, Cina sangat mementingkan dan memperhatikan profesi guru sehingga
nantinya akan menghasilkan guru yang berkompeten , berbeda sekali dengan di
Indonesia, nasib guru di Indonesia, nasib guru di Indonesia terlebih-lebih di
daerah terpencil sangat menyedihkan diabaikan, bagaimana mungkin menjadikan
guru yang kompoten??? Bahkan saat ini banyak orang yang tidak ingin menjadi
guru.
D.
Kurikulum
Reformasi yang
dilakukan Cina di dunia pendidikan secara langsung menguah kurikulum sekolah
dimana ditekankan pada pengembangan potensi yang dimiliki siswa, kurikulum
diarahkan untuk memfasilitasi potensi yang dimiliki siswa agar berkembang
optimal. di Cina tidak terlalu menekankan kepada hapalan dan orientasi untuk
lulus ujian (kognitif) karena dianggap dapat membunuh karakter anak, misalnya
PR yang terlalu banyak, pelajaran yang terlalu berat, orientasi hapalan dan
drilling, yang kesemuanya dapat membebani siswa baik secara fisik, mental
maupun kejiwaan. Sistem sekolah di Cina mewajibkan setiap muridnya untuk
berlatih olahraga selama paling tidak satu jam sebelum pelajaran dimulai.
Kegiatan lain seperti memasak juga menjadi salah satu bagian penting yang harus
dialamai oleh siswa disamping menekuni bidang seni budaya.
Sistem penilaian
di Cina juga berkaitan dengan sistem ujian. Sekolah Dasar dan Menengah
melaksanakan empat macam ujian, yaitu : ujian semester, ujian tahunan, ujian
akhir sekolah, dan ujian masuk SMP/ SMA. Ujian masuk SMP terbatas pada mata
pelajaran Bahasa Cina dan Matematika, sedangkan ujian masuk SMA pelaksanaannya
digabungkan dengan ujian akhir SMP. Untuk masuk Perguruan Tinggi, dilakukakn
Ujian Seleksi Nasional dengan pemisahan antara pilihan ilmu science dan ilmu
sosial.
Pendidikan di
china menggunakan system kredit dan dapat melanjutkan ke jenjang selanjutnya
apabila telah memenuhi angka kredit sedangkan di Indonesia, hal tersebut
dilaksanakan pada jenjang perguruan tinggi
Tingkatan
Pendidikan di China terdapat Pendidikan khusus. Sedangkan di Indonesia tidak
ada tingkatan pendidikan khusus. Muatan dari materi kimia yang diajarkan lebih
menekankan pada aplikasi dan lingkungan. Sedangkan di Indonesia aplikasi dan
lingkungan tidak begitu diutamakan.
Perbedaan yang
lain terletak pada pemahaman mata pelajaran dan praktiknya, China lebih menekankan
praktiknya. Sedangkan kita ketahui bersama bahwa pendidikan di Indonesia lebih
menekankan konsep. Di China terdapat beberapa lembaga atau sistem penjamin mutu
program Cina, lembaga tersebut termasuk lembaga-lembaga besar.
1 komentar:
The Star Gold Coast announces the release of the new
The 광주광역 출장샵 Star Gold Coast's iconic hotel and casino will 경상남도 출장마사지 soon be open 의정부 출장안마 for 여주 출장샵 business at the iconic Star 시흥 출장샵 Gold Coast. The $1.4bn new hotel will
Posting Komentar